Beranda

Kamis, 20 September 2012

SKK PHBS DI sekolah

TUJUAN SKK PHBS DI SEKOLAH

Untuk mencapai Tanda Kecakapan Khusus (TKK) PHBS di Sekolah, maka ditetapkan kecakapan khusus untuk Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega sebagai berikut :
  1. Pramuka Siaga (7-10 tahun)
    1. Memahami pengertian PHBS di Sekolah.
    2. Memahami manfaat PHBS di Sekolah.
    3. Dapat melaksanakan PHBS di Sekolah.
  2. Pramuka Penggalang (11-15 tahun)
    1. Mampu menerapkan semua SKK PHBS di Sekolah seperti pada
      Pramuka Siaga.
    2. Mengerti syarat Sekolah Ber-PHBS.
    3. Mampu mengingatkan keluarga dan teman sebaya untuk
      melaksanakan PHBS di Sekolah.
  3. Pramuka Penegak (16-20 tahun)
    1. Mampu menerapkan semua SKK PHBS di Sekolah seperti pada Pramuka Penggalang.
    2. Mampu memahami materi PHBS di Sekolah.
    3. Mampu mengajak keluarga dan teman sebaya untuk melaksanakan PHBS di Sekolah.
  4. D. Pramuka Pandega (21-25 tahun)
    1. Mampu menerapkan semua SKK PHBS di Sekolah seperti pada Pramuka Penegak.
    2. Mampu membina PHBS di Sekolah bagi lingkungan keluarga, teman sebaya dan masyarakat.
    3. Mampu memberikan penyuluhan PHBS di Sekolah dengan menggunakan metode dan media yang sesuai.
MATERI SKK PHBS DI SEKOLAH
Siswa sekolah merupakan generasi penerus bangsa yang perlu dijaga, ditingkatkan, dan dilindungi kesehatannya. Sekolah selain berfungsi sebagai tempat pembelajaran, juga dapat menjadi tempat yang berpotensi terjadinya penularan penyakit jika tidak dikelola dengan baik. Pada umumnya Pramuka juga merupakan siswa sekolah. Jumlah siswa sekolah yang cukup besar yaitu sepertiga jumlah penduduk dan usia sekolah merupakan masa keemasan untuk menanamkan nilai-nilai PHBS. Oleh karena itu, siswa sekolah khususnya Pramuka berpotensi sebagai agen perubahan untuk mempromosikan perilaku hidup bersih dan sehat, baik di lingkungan sekolahnya, keluarga dan masyarakat.
  1. Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah
    PHBS di Sekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah agar tahu, mau dan
    mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam mewujudkan Sekolah Ber-PHBS.
    Sekolah Ber-PHBS adalah sekolah yang mampu menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat sekolah untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan anak sekolah melalui berbagai upaya kesehatan.
  2. Manfaat PHBS di Sekolah
    1. Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga masyarakat sekolah terlindungi dari berbagai gangguan kesehatan dan ancaman penyakit.
    2. Meningkatkan semangat belajar-mengajar sehingga prestasi belajar siswa meningkat.
    3. Meningkatnya citra sekolah.
    4. Menjadi contoh Sekolah Ber-PHBS bagi sekolah lainnya.
  3. Syarat Sekolah Ber-PHBS
    Sekolah Ber-PHBS adalah sekolah yang memenuhi 8 syarat Sekolah Ber-PHBS, adapun indikator tersebut yaitu:
    1. Mengkonsumsi jajanan sehat di warung/kantin sekolah.
      Alasan tidak jajan di sembarang tempat, harus di kantin sekolah :
      • Makanan dan minuman yang dijual cukup bergizi, terjamin kebersihannya, terbebas dari zat-zat berbahaya dan terlindung dari serangga dan tikus.
      • Makanan yang bergizi akan meningkatkan kesehatan dan kecerdasan siswa, sehingga siswa menjadi lebih berprestasi di sekolah.
      • Tersedianya air bersih yang mengalir dan sabun untuk mencuci tangan dan peralatan makan.
      • Tersedianya tempat sampah yang tertutup dan saluran pembuangan air kotor.
      • Adanya pengawasan secara teratur oleh guru, siswa dan komite sekolah.
    2. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun.
      1. Alasan Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun.
        Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab penyakit. Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat makan, kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan penyakit. Sedangkan Sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun, kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan.
      2. Saat harus mencuci tangan :
        • Setiap kali tangan kita kotor (setelah memegang uang, memegang binatang, berkebun, dll).
        • Setelah buang air besar.
        • Sebelum makan dan sebelum memegang makanan.
      3. Manfaat mencuci tangan :
        • Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan.
        • Mencegah penularan penyakit seperti Diare, Disentri, Kolera, Typhus, kecacingan, penyakit kulit, Infeksi Saluran Pernafasan
          Akut (ISPA), Flu Burung atau SARS.
        • Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman.
      4. Cara mencuci tangan yang baik dan benar :
        • Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai
          sabun.
        • Bersihkan telapak, punggung tangan dan pergelangan tangan lengan, gosok bila perlu.
        • Bersihkan juga sela-sela jari dan lipatan buku jari.
        • Setelah itu keringkan dengan lap bersih.
    3. Menggunakan jamban.
      1. Pengertian jamban
        Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok
        atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya.
      2. Jenis jamban
        • Jamban cemplung
          Jamban yang penampungannya berupa lubang berfungsi menyimpan dan meresapkan cairan kotoran / tinja ke dalam tanah dan mengendapkan kotoran ke dasar lubang. Untuk jamban cemplung diharuskan ada penutup agar tidak berbau.
        • Jamban tangki septik / leher angsa
          Jamban berbentuk leher angsa yang penampungannya berupa tangki septik kedap air yang berfungsi sebagai wadah proses
          penguraian / dekomposisi kotoran manusia yang dilengkapi dengan resapannya.
      3. Alasan harus menggunakan jamban
        • Menjaga lingkungan bersih, sehat dan tidak berbau.
        • Tidak mencemari sumber air yang ada disekitarnya.
        • Tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat
          menjadi penular penyakit Diare, Kolera, Disentri, Thypus,
          kecacingan, penyakit infeksi saluran pencernaan, penyakit
          kulit dan keracunan.
      4. Syarat jamban sehat
        • Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber
          air minum dengan lubang penampungan minimal 10 meter).
        • Tidak berbau.
        • Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus.
        • Tidak mencemari tanah disekitarnya.
        • Mudah dibersihkan dan aman digunakan.
        • Dilengkapi dinding dan atap pelindung.
        • Penerangan dan ventilasi cukup.
        • Lantai kedap air dan luas ruangan memadai.
        • Tersedia air, sabun dan alat pembersih.
      5. Cara memelihara jamban sehat
        • Lantai jamban hendaknya selalu bersih dan tidak ada
          genangan air.
        • Bersihkan jamban secara teratur sehingga ruang jamban
          dalam keadaan bersih.
        • Di dalam jamban tidak ada kotoran yang terlihat.
        • Tidak ada serangga (kecoa, lalat) dan tikus yang berkeliaran.
        • Tersedia alat pembersih (sabun, sikat dan air bersih).
        • Bila ada kerusakan, segera diperbaiki.
      6. Menggunakan jamban dengan benar
        • Ada dua model jamban yaitu jamban jongkok dan duduk.
          Bila kita menggunakan jamban duduk jangan berjongkok
          karena kaki kita akan mengotori jamban apalagi bila kita
          memakai alas kaki. Perilaku kita sangat merugikan pengguna
          jamban berikutnya.
        • Buang air besar dan buang air kecil haruslah di jamban untuk
          mencegah penularan penyakit, karena tinja dan urine (air
          kencing) banyak mengandung kuman penyakit.
        • Menyiram hingga bersih setelah buang air besar atau buang
          air kecil.
        • Buanglah sampah ditempatnya, agar jamban tidak tersumbat
          dan penuh dengan sampah.
        • Mengingatkan guru dan penjaga sekolah untuk mengawasi
          dan memastikan bahwa jamban yang tersedia selalu dalam
          keadaan bersih.
    4. Olahraga teratur di sekolah.
      1. Alasan mengikuti kegiatan olahraga di sekolah
        • Untuk memelihara kesehatan fisik dan mental agar tetap sehat
          dan tidak mudah sakit.
        • Untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik.
      2. Manfaat olahraga
        • Terhindar dari penyakit jantung, Stroke, Osteoporosis, Kanker,
          tekanan darah tinggi, Kencing Manis, dan lain-lain.
        • Berat badan terkendali.
        • Otot lebih lentur dan tulang lebih kuat.
        • Bentuk tubuh menjadi ideal dan proporsional.
        • Lebih percaya diri.
        • Lebih bertenaga dan bugar.
        • Keadaan kesehatan menjadi lebih baik.
    5. Memberantas jentik di sekolah.
      1. Alasan memberantas jentik di sekolah.
        Sekolah menjadi bebas jentik dan warga sekolah serta masyarakat
        sekolah terhindar dari berbagai penyakit yang ditularkan melalui
        nyamuk seperti Demam Berdarah, Malaria dan Kaki Gajah.
      2. Pengertian memberantas jentik di sekolah
        Memberantas jentik di sekolah adalah kegiatan memeriksa
        tempat-tempat penampungan air bersih yang ada di sekolah (bak
        mandi, kolam, dll) apakah bebas dari jentik nyamuk atau tidak.
      3. Kegiatan memberantas jentik.
        • Lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara
          3 M plus (Menguras, Menutup, Mengubur, plus Menghindari
          gigitan nyamuk).
        • PSN merupakan kegiatan memberantas telur, jentik dan
          kepompong nyamuk penular berbagai penyakit seperti
          Demam Berdarah, Demam Dengue, Chikungunya,
          Malaria, Filariasis (Kaki Gajah) di tempat-tempat
          perkembangbiakannya.
      4. 3 M Plus adalah tiga cara plus yang dilakukan pada saat PSN
        yaitu:
        • Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air
          seperti bak mandi, kolam, tatakan pot kembang, dll.
        • Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti lubang
          bak kontrol, lubang pohon, lekukan-lekukan yang dapat
          menampung air hujan.
        • Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang
          dapat menampung air seperti ban bekas, kaleng bekas,
          plastik-plastik yang dibuang sembarangan (bekas botol/gelas
          air kemasan, plastik kresek,dll).
        • Plus Menghindari gigitan nyamuk, yaitu :
          1. Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk,
            misalnya memakai obat nyamuk oles/diusap ke kulit, dll.
          2. Mengupayakan pencahayaan dan ventilasi yang memadai.
          3. Memperbaiki saluran dan talang air yang rusak.
          4. Menaburkan larvasida (bubuk pembunuh jentik) di tempattempat
            yang sulit dikuras misalnya di talang air atau di daerah
            sulit air.
          5. Memelihara ikan pemakan jentik di kolam/bak penampung
            air, misalnya ikan cupang, ikan nila,dll.
          6. Menanam tumbuhan pengusir nyamuk misalnya, Zodia,
            Lavender, Rosemary dll.
      5. Manfaat Sekolah Bebas Jentik
        • Populasi nyamuk menjadi terkendali sehingga penularan
          penyakit dengan perantara nyamuk dapat dicegah atau
          dikurangi.
        • Kemungkinan terhindar dari berbagai penyakit semakin besar
          seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), Malaria,
          Chikungunya, atau Kaki Gajah.
        • Lingkungan sekolah menjadi bersih dan sehat.
      6. Cara Pemeriksaan Jentik Berkala
        • Menggunakan senter untuk melihat keberadaan jentik.
        • Jika ditemukan jentik, warga sekolah dan masyarakat sekolah
          diminta untuk ikut menyaksikan/melihat jentik, kemudian
          langsung dilanjutkan dengan PSN melalui 3 M atau 3 M
          plus
        • Mencatat hasil pemeriksaan jentik.
    6. Tidak merokok di sekolah.
      1. Alasan tidak boleh merokok di sekolah
        Rokok ibarat pabrik bahan kimia. Dalam satu batang rokok yang diisap akan dikeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya diantaranya yang paling berbahaya adalah Nikotin, Tar dan CO. Nikotin menyebabkan ketagihan dan merusak jantung dan aliran darah. Tar menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan kanker. CO menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen, sehingga sel-sel tubuh akan mati.
      2. Bahaya merokok
        • Menyebabkan kerontokan rambut.
        • Gangguan pada mata, seperti katarak.
        • Kehilangan pendengaran lebih awal dibanding bukan perokok.
        • Menyebabkan penyakit paru-paru, jantung dan Kanker.
        • Merusak gigi dan menyebabkan bau mulut yang tidak sedap.
        • Tulang lebih mudah patah.
      3. Pengertian Perokok Aktif dan Perokok Pasif
        • Perokok Aktif adalah orang yang merokok secara rutin walaupun itu cuma 1 batang dalam sehari. Atau orang yang menghisap rokok walau tidak rutin sekalipun atau hanya sekedar coba-coba.
        • Perokok Pasif adalah orang yang bukan perokok tetapi menghirup asap rokok orang lain atau orang yang berada dalam satu ruangan tertutup dengan orang yang sedang merokok.
    7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan minimal 6 bulan sekali.
      1. Alasan siswa perlu ditimbang
        Untuk memantau pertumbuhan berat badan dan tinggi badan
        normal siswa agar segera diketahui jika ada siswa yang
        mengalami gizi kurang maupun gizi lebih.
      2. Cara mengetahui pertumbuhan dan perkembangan siswa
        Catat hasil penimbangan berat badan dan tinggi badan tiap siswa
        di Kartu Menuju Sehat (KMS) anak sekolah maka akan terlihat
        berat badan/tinggi badan naik atau tidak naik (terlihat
        perkembangannya).
      3. Manfaat penimbangan siswa di sekolah
        • Untuk mengetahui apakah siswa tumbuh sehat.
        • Untuk mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan
          siswa.
        • Untuk mengetahui siswa yang dicurigai gizi kurang dan gizi
          lebih sehingga jika ada kelainan yang berpengaruh langsung
          dalam proses belajar di sekolah, dapat segera dirujuk ke
          Puskesmas.
      4. Tanda-tanda gizi buruk
        • Sangat kurus, tulang iga tampak jelas.
        • Wajah terlihat lebih tua.
        • Tidak bereaksi terhadap rangsangan (apatis).
        • Rambut tipis, kusam, warna rambut jagung dan bila dicabut
          tidak sakit.
        • Kulit keriput.
        • Pantat kendur dan keriput.
        • Perut cekung atau buncit.
        • Bengkak pada punggung kaki yang berisi cairan dan bila
          ditekan lama kembali.
        • Bercak merah kehitaman pada tungkai dan pantat.
      5. Tanda-tanda gizi lebih
        • Berat badan jauh di atas berat normal.
        • Bentuk tubuh terlihat tidak seimbang.
        • Tidak dapat bergerak bebas.
        • Nafas mudah tersengal-sengal jika melakukan kegiatan.
        • Mudah lelah.
        • Malas melakukan kegiatan.
    8. Membuang sampah pada tempatnya.
      1. Alasan harus membuang sampah ditempatnya
        Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari
        sumber hasil aktivitas manusia maupun alam.
        Secara garis besar, sampah dibedakan menjadi tiga jenis
        yaitu :
        • Sampah anorganik/kering, yang tidak dapat mengalami
          pembusukan secara alami, contoh : logam, besi, kaleng,
          plastik, karet, atau botol.
        • Sampah organik/basah, yang dapat mengalami pembusukan
          secara alami, contoh : sampah dapur, sampah restoran, sisa
          sayuran, rempah-rempah atau sisa buah.
        • Sampah berbahaya, contoh : batere, botol racun nyamuk,
          atau jarum suntik bekas.
          Selain kotor, tidak sedap dipandang mata, sampah juga
          mengundang kuman penyakit. Oleh karena itu sampah harus
          dibuang di tempat sampah.
      2. Akibat membuang sampah sembarangan
        • Sampah menjadi tempat berkembang biak dan sarang
          serangga dan tikus.
        • Sampah menjadi sumber polusi dan pencemaran tanah, air
          dan udara.
        • Sampah menjadi sumber dan tempat hidup kuman-kuman
          yang membahayakan kesehatan.
        • Sampah dapat menimbulkan kecelakaan dan kebakaran.
      3. Pengelolaan Sampah
        Pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan memusnahkan atau
        memanfaatkannya.
        Beberapa cara pemusnahan sampah yang dapat dilakukan secara
        sederhana sebagai berikut :
        • Penumpukan
          Dengan metode ini, sebenarnya sampah tidak dimusnahkan
          secara langsung, namun dibiarkan membusuk menjadi bahan
          organik. Metode penumpukan bersifat murah, sederhana,
          tetapi menimbulkan risiko karena berjangkitnya penyakit
          menular, menyebabkan pencemaran udara, terutama bau,
          sumber penyakit dan mencemari sumber-sumber air.
        • Pengkomposan
          Cara pengkomposan merupakan cara sederhana dan dapat
          menghasilkan pupuk yang mempunyai nilai ekonomi.
        • Pembakaran
          Metode ini dapat dilakukan hanya untuk sampah yang dapat
          dibakar habis. Harus diusahakan jauh dari pemukiman untuk
          menghindari pencemaran asap, bau dan kebakaran.
        • Sanitary Landfill
          Metode ini hampir sama dengan pemupukan, tetapi
          cekungan yang telah penuh terisi sampah ditutupi tanah,
          namun cara ini memerlukan areal khusus yang sangat luas.
        Dalam pemanfaatan sampah, sampah basah dapat dijadikan
        kompos dan makanan ternak, sampah kering dapat dipakai
        kembali dan di daur ulang seperti sampah kertas dapat didaur
        ulang.
        Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat
        yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan,
        pendistribusian dan pembuatan produk/material bekas pakai.
        Material yang dapat didaur ulang :
        • Botol bekas wadah kecap, saos, sirup, creamer dll baik yang
          putih bening maupun yang berwarna terutama gelas atau
          kaca yang tebal.
        • Kertas, terutama kertas bekas di kantor, koran, majalah,
          kardus kecuali kertas yang berlapis minyak.
        • Aluminium bekas wadah minuman ringan, bekas kemasan
          kue dll.
        • Besi bekas rangka meja, besi rangka beton dll.
        • Plastik bekas wadah shampo, air mineral, jerigen, ember
          dll.
        • Sampah basah dapat diolah menjadi kompos.
      4. Manfaat pengelolaan sampah
        • Menghemat sumber daya alam.
        • Menghemat energi.
        • Mengurangi uang belanja.
        • Menghemat lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
        • Lingkungan asri (bersih,sehat dan nyaman).

Minggu, 02 September 2012

SANDI AMBALAN BRAWIJAYA

KEHORMATAN ITU SUCI
 
JAGA DIRI KARENA HARGA DIRI

BERBUDI LUHUR MENOLONG SESAMA

TAK KURANG AMAL KARENA KESUKARAN

SABDA PANDITA RATU

SATU KATA DALAM KEBENARAN

BERKETAPAN HATI SETIAP LANGKAH

PANTANG MENJILAT DAN MENYERAH

WIRA ADHI TARUNA

KSATRIA YANG SOPAN DAN PERWIRA

TAK KENAL STRATA DAN KASTA

MEMAPAH BAGI DUKA TANPA PAMRIH

BERSIAP UNTUK HIDUP DAN MATI DENGAN BAHAGIA

ITULAH KEHENDAK 

DAN CITA CITA AMBALAN BRAWIJAYA 

DHARMA SAKTI SATYA BAKTI

SEMOGA TUHAN MERAHMATINYA

Kamis, 30 Agustus 2012

PP No. 53 Tentang Juknis SAKA BAKTI HUSADA

Download Button

ARTI LAMBANG SAKA BAKTI HUSADA

A.   Bentuk
Lambang Saka Bakti Husada berbentuk segi lima beraturan dengan panjang sisi masing-masin 5 cm.
B.     Isi
  1. Gambar lambang kesehatan.
  2. Gambar 2 buah tunas kelapa simetris dan sebuah bintang bersudut lima.
  3. Tulisan Saka Bakti Husada.

C.   Warna
  1. Warna dasar lambang Saka Bakti Husada adalah kuning.
  2. Lambang kesehatan berwarna dasar putih, daun mahkota bunga Wijayakusuma putih palang hijau, lima kelopak bunga hijau, dan tulisan Saka Bakti Husada hitam.
  3. Dua buah tunas kelapa simetris berwarna hijau.
  4. Tulisan Saka Bakti Husada berwarna hitam.
  5. Bintang bersudut lima berwarna kuning emas, bergaris tepi berwarna hitam.

D.   Arti Kiasan
  1.  Bentuk segi lima berarti falsafah Pancasila.
  2.  Warna kuning berarti usaha memberi penyuluhan dan bimbingan.
  3.  Warna hijau di dalam bunga Wijayakusuma dengan lima helai daun mahkota menggambarkan tujuan Pembangunan Kesehatan sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional.
  4.  Bunga Wijayakusuma ditopang oleh lima kelopak daun berwarna hijau menggambarkan Panca Karya Husada.
  5. Palang hijau menggambarkan pelayanan kesehatan.
  6. Bunga Wijayakusuma dengan lima daun mahkota berwarna putih dan kelopak daun berwarna hijau mempunyai makna pengabdian yang luhur.
  7. Tulisan Saka Bakti Husada berarti Satuan Karya Pramuka yang mengabdi dlam upaya Kesehatan paripurna.
  8. Dua buah tunas kelapa simetris dan bintang menggambarkan bahwa setiap anggota Gerakan Pramuka ikut serta melaksanakan Pembangunan Kesehatan Nasional dengan menggunakan prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan, sesuai dengan cita-cita luhur Gerakan Pramuka.

E.    Pemakaian.
1.    Lambang Saka Bakti Husada yang terbuat dari kain dipakai pada lengan baju sebelah kiri, 5 cm dibawah jahitan pundak baju.
2.    Lambang ini hanya dipakai pada saat mengikuti kegiatan saka.

TENTANG SAKA BAKTI HUSADA





Satuan Karya Pramuka (Saka) Bakti Husada adalah wadah pengembangan pengetahuan, pembinaan keterampilan, penambahan pengalaman dan pemberian kesempatan untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang kesehatan.

Saka Bakti Husada diresmikan pada tanggal 17 Juli 1985, dengan dilantiknya Pimpinan Saka Bakti Husada Tingkat Nasional oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang kemudian dicanangkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada tanggal 12 November 1985 sebagai Hari Kesehatan Nasional di Magelang. Sebagai dasar dari pelaksanaan kegiatan Saka Bakti Husada, maka diterbitkannya petunjuk penyelenggaraan nomor 053 tahun 1985.

Tujuan Nasional dibentuknya Saka Bakti Husada Kota Kediri adalah untuk mewujudkan kader pembangunan di bidang kesehatan, yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua anggota Gerakan Pramuka dan masyarakat pada umumnya.

Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.

Yang dapat menjadi anggota Saka Bakti Husada adalah :
  • Pramuka penggalang, usia 14 tahun ke atas, yang sudah mencapai tingkat Penggalang Terap.
  • Pemuda berusia 16-23 tahun, dengan syarat khusus
  • Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
  • Pamong Saka dan Instruktur tetap.

Saka Bakti Husada meliputi 5 (lima) krida, yaitu :

  1. Krida Bina Lingkungan Sehat
  2. Krida Bina Keluarga Sehat
  3. Krida Penanggulangan Penyakit
  4. Krida Bina Gizi
  5. Krida Bina Obat.6. Krida Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Krida Bina Lingkungan Sehat, terdiri atas 5 (lima) SKK :

  1. SKK Penyehatan Perumahan
  2. SKK Penyehatan Makanan dan Minuman
  3. SKK Pengamanan Pestisida
  4. SKK Pengawasan Kualitas Air
  5. SKK Penyehatan Air.


 


Krida Bina Keluarga Sehat, terdiri atas 6 (enam) SKK :

  1. SKK Kesehatan Ibu
  2. SKK Kesehatan Anak
  3. SKK Kesehatan Remaja
  4. SKK Kesehatan Usia Lanjut
  5. SKK Kesehatan Gigi dan Mulut
  6. SKK Kesehatan Jiwa.



Krida Penanggulangan Penyakit, mempunyai 8 (delapan) SKK :

  1. SKK Penanggulangan Penyakit Malaria
  2. SKK Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah
  3. SKK Penanggulangan Penyakit Anjing Gila
  4. SKK Penanggulangan Penyakit Diare
  5. SKK Penanggulangan Penyakit TB. Paru
  6. SKK Penanggulangan Penyakit Kecacingan
  7. SKK Imunisasi
  8. SKK Gawat Darurat.


Krida Bina Gizi, mempunyai 5 (lima) SKK :

  1. SKK Perencanaan Menu
  2. SKK Dapur Umum Makanan/Darurat
  3. SKK UPGK dalam Pos Pelayanan Terpadu
  4. SKK Penyuluh Gizi
  5. SKK Mengenal Keadaan Gizi.





Krida Bina Obat, meliputi 5 (lima) SKK :

  1. SKK Pemahaman Obat
  2. SKK Taman Obat Keluarga
  3. SKK Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Zat Adiktif
  4. SKK Bahan Berbahaya bagi Kesehatan
  5. SKK Pembinaan Kosmetik




Krida Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
  1. Bina PHBS di Rumah
  2. Bina PHBS di Sekolah
  3. Bina PHBS di Tempat umum
  4. Bina PHBS di Instansi Pemerintah
  5. Bina PHBS di Tempat kerja




Hasil yang diharapkan setelah mengikuti kegiatan Saka Bakti Husada adalah :

  • Memiliki pengetahuan, keterampilan dan pengalaman di bidang Kesehatan
  • Mampu dan mau menyebarluaskan informasi kesehatan kepada masyarakat, khususnya mengenai :
1. kesehatan lingkungan
2. kesehatan keluarga
3. penaggulangan berbagai penyakit
4. gizi
5. manfaat dan bahaya obat.
6. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
  • Mampu memberikan latihan tentang kesehatan kepada para Pramuka di gugusdepan.
  • Dapat menjadi contoh hidup sehat bagi masyarakat di lingkungannya
  • Memiliki sikap dan perilaku hidup sehat yang lebih mantap.